Makassar-Humas: Dalam kunjungannya ke Makassar, Sulawesi Selatan Rabu (15/10), rombongan yang terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, Wakil Ketua Bidang Yudisial, Ketua Kamar Perdata, Ketua Kamar Pengawasan, Hakim Agung, serta Panitera dan Sekretaris MA menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke pengadilan tingkat banding Makassar.

Rombongan mengawali kunjungannya ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar pada pagi hari yang disambut langsung oleh Ketua PT TUN Makassar, Dr. H. Bambang Heriyanto, S.H., M.H. bersama segenap jajaran hakim tinggi, pejabat struktural dan fungsional, maupun staf PT TUN Makassar.

Dalam kesempatan ini, rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. menyempatkan untuk meninjau ruangan-ruangan yang ada di PT TUN Makassar, termasuk ruang pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan berbincang dengan sejumlah aparatur pengadilan.

Ketua MA dalam perbincangan bersama aparatur PT TUN Makassar sempat menyampaikan apresiasinya atas kinerja PT TUN Makassar sejauh ini “Saya bangga selaku pimpinan Mahkamah Agung kepada PT TUN Makassar sejauh ini tidak ada laporan. Semua ini buah dari integritas dan profesionalisme aparaturnya”. ungkap Ketua Mahkamah Agung di sela-sela kunjungannya.

Setelah menyapa dan foto bersama dengan aparatur PT TUN Makassar, rombongan melanjutkan kunjungannya ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar. Kedatangan rombongan turut disambut oleh Ketua PTA Makassar, Dr. Drs. Khaeril R, M.H. beserta jajaran yang menyambut kedatangan para pimpinan Mahkamah Agung dengan antusias dam sukacita.

Ketua Mahkamah Agung beserta rombongan mengawali kunjungan dengan melihat kondisi dan sarana prasarana pada PTSP PTA Makassar. Para pimpinan juga menyempatkan diri untuk foto bersama para punggawa PTSP sebagai wajah terdepan pengadilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ketua Mahkamah Agung turut menyempatkan diri memberikan pembinaan singkat kepada aparatur PTA Makassar dalam kunjungan ini. Dirinya menekankan kepada para aparatur pengadilan untuk dapat bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Aparatur pengadilan sebagai pejabat publik memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang baik.

“Kita ingin memberikan pelayanan karena kami-kami ini sudah dilayani oleh rakyat dengan cara rakya menyisihkan penghasilannya untuk membayar pajak. Ada pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, rakyat sudah berkontribusi. Kita kontribusinya apa untuk rakyat, feedbacknya apa, umpan baliknya apa. Ayo layani rakyat dengan baik.” tegas Ketua MA.

Dirinya turut mengajak aparatur peradilan untuk senantiasa menjaga martabat dan kehormatan badan peradilan dengan bekerja penuh integritas dan profesional. Hal tersebut bukan hanya meningkatkan citra positif badan peradilan, namun juga menjadi sarana promosi bagi diri sendiri.

“Pelayanan yang telah diberi oleh bapak ibu sekalian itu menjadi sarana promosi bagi bapak ibu sekalian. Nanti masyarakat akan cerita, oh ternyata di PTA Sulawesi Selatan, di PTA Sulawesi Barat, di PT TUN, di Dilmil ternyata pelayanannya begitu. Imej yang ada citra yang ada di luar ruang ternyata urusan harus pakai duit ternyata tidak ada. Itulah yang akan meningkatkan kepercayaan publik. Kalau kepercayaan masyarakat itu meningkat saya yakin kesejahteraan bapak ibu sekalian akan meningkat”. pesan Ketua MA dalam pembinaan. (sk,ds,RS/photo:sk)