Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Senin, 21 Juli 2025 14:16 WIB / Azizah

KETUA MAHKAMAH AGUNG LANTIK DUA KETUA PTTUN

KETUA MAHKAMAH AGUNG LANTIK DUA KETUA PTTUN

Jakarta-Humas: Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., secara resmi melantik dua Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) di Gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta, pada Senin, 21 Juli 2025. Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 110/KMA/SK.KP4.1.3/VII/2025 tanggal 3 Juli 2025 tentang Pemberhentian, Pemindahan dan Pengangkatan dalam Jabatan Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara.

Dua orang yang dilantik adalah H. Iswan Herwin, S.H., M.H., sebagai Ketua PTTUN Jakarta dan H. Bambang Heriyanto, S.H., M.H., sebagai Ketua PTTUN Makassar

Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas capaian karir keduanya. Ia menegaskan bahwa jabatan yang diraih adalah hasil dari pengabdian panjang lebih dari tiga dekade, yang dicapai dengan penuh komitmen, ketekunan, dan loyalitas terhadap nilai-nilai keadilan.

“Ini adalah puncak karir tertinggi dalam jalur judex facti. Tentu pencapaian ini tidak datang dengan mudah, tapi melalui pengabdian yang panjang dan konsisten,” ujar Prof. Sunarto.

Lebih dari sekadar prestise, Ketua MA mengingatkan bahwa jabatan Ketua PTTUN merupakan amanah besar yang membawa tanggung jawab strategis. Peradilan Tata Usaha Negara berfungsi sebagai benteng perlindungan hukum bagi warga negara terhadap tindakan administratif pemerintah yang dinilai merugikan hak-hak masyarakat.

“Sebagai pimpinan, Saudara memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara kekuasaan negara dan hak-hak rakyat. Putusan Saudara dapat menjadi tolok ukur keadilan dan akuntabilitas pemerintah,” imbuhnya.

Ketua MA juga menekankan pentingnya integritas dan peran sebagai teladan. Ia meminta agar para Ketua PTTUN menjadi role model yang memimpin bukan hanya dengan perintah, tetapi juga dengan keteladanan sikap, perilaku, dan keputusan.

“Kepercayaan publik tidak dibangun lewat citra, melainkan lewat kerja nyata dan integritas yang teruji. Hindari perilaku menyimpang dan jangan biarkan lembaga peradilan dicederai oleh tindakan tercela,” tegasnya.

Selain itu, Ketua MA mengajak seluruh aparatur pengadilan untuk bersama-sama membangun peradilan yang bermartabat. Ia mengutip Surah Al-Ma’idah ayat 2 sebagai pengingat pentingnya membangun sinergi dalam kebajikan dan menjauhi penyimpangan.

“Mari kita tumbuhkan sinergi dalam kebaikan dan ketakwaan. Jabatan bukan tempat untuk kompromi, melainkan ladang amal yang akan kita pertanggungjawabkan,” pesannya.

Menutup sambutannya, Prof. Sunarto mengingatkan bahwa jabatan tidaklah abadi. Oleh karena itu, setiap tugas harus diniatkan sebagai bagian dari ibadah. Ia juga menyampaikan harapan kepada para istri pejabat yang dilantik agar aktif mendampingi suami dan berperan di organisasi Dharmayukti Karini.

“Semoga amanah ini membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarga, dan menjadi sarana pengabdian terbaik di sisa waktu jabatan kita,” tutupnya.

Acara pelantikan turut dihadiri oleh pimpinan Mahkamah Agung, pejabat eselon I, serta pengurus Dharmayukti Karini. (azh/RS/photo:Adr & Sno)




Kantor Pusat