Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Rabu, 31 Agustus 2022 22:53 WIB / pepy nofriandi

PURNABAKTI KPTA PADANG, KMA UNGKAP WISUDA PURNABAKTI MERUPAKAN SUKSES MENCAPAI PUNCAK KEPARIPURNAAN

PURNABAKTI KPTA PADANG, KMA UNGKAP WISUDA PURNABAKTI  MERUPAKAN SUKSES MENCAPAI PUNCAK KEPARIPURNAAN

Padang - Humas : Dalam jenjang profesi seorang hakim, jabatan sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding merupakan puncak karir tertinggi yang dapat diraih seorang hakim pada tingkat Judex Facti. Tidak semua hakim memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan tersebut, tentunya hanya Hakim Tinggi yang dipandang mampu serta memiliki kecakapan dalam memimpin lembaga peradilan yang pada akhirnya bisa dipercaya mengemban amanah ini. Kiranya, capaian inilah yang telah diraih oleh Bapak Drs. H. Zein Ahsan, M.H. selama meniti karir di lembaga peradilan. Oleh karena itu, wisuda purnabakti yang kita adakan hari ini merupakan momentum yang sangat istimewa, sebab upacara ini merupakan penanda bahwa telah sukses mencapai puncak keparipurnaan, baik dalam capaian jenjang karir sebagai hakim maupun dalam mengemban amanah kepemimpinan di lembaga peradilan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddilin, S.H.,M.H dalam acara wisuda Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang Drs. H. Zein Ahsan, M.H, pada hari Rabu, 31 Agustus 2022, bertempat diboolrom Hotel Santika Padang.

Ditempat yang sama Ketua Mahkamah Agung mengatakan Melepas kepergian seorang pimpinan, di suatu sisi merupakan kehilangan yang sangat berarti. Sebab, mencari penggantinya tidaklah mudah. Kita menyadari bahwa untuk mencetak seorang pemimpin yang benar-benar mumpuni tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tidak ada pemimpin yang dilahirkan secara instan, dibutuhkan proses panjang dan berliku hingga kita benar-benar mendapatkan sosok pimpinan yang tepat. Terlebih untuk lembaga peradilan, yang tidak hanya membutuhkan sosok yang sekedar cerdas secara intelektual, tapi juga kokoh dalam integritas serta berpengalaman dalam menjalankan roda organisasi.

Lebih lanjut Guru Besar Diponogoro mengungkapkan pepatah minang yakni ”Maminteh sabalun anyuik, malantai sabalun lapuak, ingek-ingek sabalun kanai” (Memintas sebelum hanyut, melantai sebelum lapuk, ingat-ingat sebelum kena). Pepatah adat ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin peradilan tidak hanya memikirkan hal-hal yang bersifat j angka pendek, namun juga harus tanggap, antisipatif dan berfikir jauh ke depan. Dihubungkan dengan era digital seperti sekarang ini, seorang pimpinan benar-benar dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman, berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang begitu cepat, demi mewujudkan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat.

Diakhir sambutannya Prof Syarifuddin berpesan Tak lama lagi, rutinitas Bapak Drs. H. Zein Ahsan, M.H.. sebagai Hakim akan sagera berakhir, demikian juga tugas sebagai seorang pimpinan Pengadilan Tingkat Banding. Namun ada tugas dan tak kenal kata akhir, yaitu tugas kepada keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Medan bakti ini akan selalu terbuka selagi hayat masih di kandung badan. Demikian juga tali silaturahmi, juga tidak mengenal garis finish. Oleh karena itu, sebagai sesama anggota korps hakim dan Warga Peradilan, Saya berharap agar Bapak Drs. H. Zein Ahsan, M.H.., tetap menjalin tali silaturahmi dengan insan jajaran peradilan dan Mahkamah Agung, demikian pula Ibu Drs. H. Zein Ahsan, M.H.., juga dapat tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan para Ibu-ibu Dharmayukti Karini.

Acara yang berlangsung dengan hikmah ini, dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Wakil Ketua Komisi Yudisial, para Ketua Kamar Mahkamah Agung, Hakim Agung, Panitera Mahkamah Agung, Ketua Pengadilan Tinggi Sumatra Barat, Kapolda Sumatra Barat,  Forkopimda Sumatra Barat, Hakim Tinggi Pengadilan Agama Padang, para Ketua Pengadilan Agama sewilayah Sumatra Barat dan Ketua Umum serta Ketua Dharmayukti Karini Mahkamah Agung serta undangan lainnya dengan tetap menerapkan protocol Kesehatan yang ketat. (Humas)




Kantor Pusat